(REVIEW) Trinity Traveler (2019)

(REVIEW) Trinity Traveler (2019)

Sosok Trinity dikenal sebagai salah satu srikandinya Indonesia. Sosok perempuan yang berani meraih mimpi lewat perjalanan menjelajah dunia dan membagikannya lewat novel best seller yang kini diadaptasi jadi film layar lebar. Berjudul Trinity Traveler, film yang tayang mulai 28 November ini merupakan adaptasi kedua dari novel The Naked Traveler (2014).


Menceritakan kisah hidup Trinity (Maudy Ayunda) yang telah menerbitkan buku pertamanya dan laris di pasaran. Mendapat beasiswa 52 di Filipina enggak lantas buat dia berhenti melancong. Sementara, orangtuanya selalu mendesaknya untuk menikah, karena bagi mereka, menikah bisa bahagia. Lalu, Trinity bertemu dengan Paul (Hamish Daud) yang udah merasa jodoh, tapi dipisahkan takdir.

Lalu, apa yang menarik di film ini? Yuk, simak ulasannya berikut ini!


Cerita soal Passion dan Karier Tanpa Basa-basi

Review Trinity Traveler

Salah satu yang menarik dari Trinity Traveler, yakni soal narasi yang enggak neko-neko, alias to the point bahkan sejak awalfilm dimulai. Tenang saja, buat yang belum baca novel atau nonton film pertamanya, masih bisa menikmati film garapan Rizal Mantovani ini, kok.

Cara bercerita Trinity yang satu arah ke penonton membuat kita enggak perlu mikir kejadian yang ada di layar. Yap, layaknya mendengarkan orang curhat, atau membaca diary perjalanan, Trinity menjelaskan tanpa basa-basi.

Sosok Trinity yang merupakan salah satu cewek inspiratif di Indonesia ini juga enggak hanya tampilkan keseruan pas melancong dalam ceritanya. Masalah personal, keluarga bahkan cinta juga diceritakan di film ini. Karena sosok Trinity pun nyata, masalah yang dihadapinya juga yang biasa kita temui  di sekelilingnya atau malah pernah kita rasakan. Seperti persoalan "kapan nikah?" atau cinta yang tak sampai.

Cara para karakter bercerita pun enggak dramatis. Komedi yang disampaikan juga situasional. Sayangnya, saking sederhananya, film Trinity Traveler kurangmemberikan journey kepada penonton. Hanya beberapa konflik yang hanya jadi bumbu, bukan merasuk ke jiwa cerita.

Jadi males nonton? Tunggu dulu, film ini justru lebih dari sekadar berikan narasi biasa. Banyak perjalanan hidup yang bisa diambil dari petualangan semua tokoh dari segala sisi.


Perilaku Para Karakter yang Natural

Review Trinity Traveler

Trinity, cewek berpengaruh di Indonesia ini diperankan apik oleh Maudy Ayunda. Rasanya pas karena sosok Maudy di luar layar pun dikenal demikian. Keapikannya menjadi seorang petualang enggak terlepas dari risetnya kepada sosok aslinya.

Para sahabat Trinity, seperti Anggika Bolsterli sebagai Nina, Rachel Amanda sebagai Yasmin, dan Babe Cabita sebagai Ezra, juga tampil natural. Komedi yang ditampilkan bukan hanya dari Babe sebagai komika, tapi juga dari sahabat Trinity lainnya.

Posisi para shabat Trinity juga bukan hanya sebagai peran pendukung, tapi juga jadi support system, dalam perjalannya. Begitu juga dengan orangtua Trinity yang diperankan oleh Cut Mini dan Farhan. Meski berbeda pendapat soal kehidupan, mereka saling dukung. Makna ini cukup tersampaikan di Trinity Travel.

Lalu, keberadaan Hamish Daud sebagai Paul menambah romantisme cerita. Sosoknya yang dianggap sempurna, ternyata enggak juga menyempurnakan orang lain, salah satunya Trinity. Hamish bisa jadi cowok idaman, sekaligus nyebelin bagi sebagian orang.



Film yang Bikin Pengin Liburan

Review Trinity Traveler
Menariknya film-film yang berisi petualangan, yakni pemandangan dari suatu daerah yang dijelajahinya. Mulai dari tempat, sampai keramaian yang berisi banyak kuliner pun menambahkan warna film Trinity Traveler.

Bukan sekedar sang tokoh pergi ke suatu tempat, tapi juga ada pengetahuan dari tempat tersebut yang menambah nilai ke penonton. Lokasi-lokasi yang memanjakan di Tanah Air mapun mancanegara  menjadi nilai lebih dalam film ini.

Melengkapi visual yang memanjakan mata, ada soundtrack yang bikin kita meresapi kisah petualangan dan cinta yang dihadapi Trinity. Salah satunya lagu  "Aku Sedang Mencintamu" yang dinyanyikan Maudy Ayunda.