(REVIEW) Jumanji: The Next Level (2019)

(REVIEW) Jumanji: The Next Level (2019)

Jumanji: Welcome to the Jungle bisa dibilang datang sebagai underdog dalam kompetisi box office pada 2017. bagaimana enggak, sekuel Jumanji (1994) yang magis dan diperankan oleh Robin William ini cukup dipandang sebelah mata awalnya.

Enggak ada yang mengharapkan sekuel ini karena Jumanji sendiri menyisakan kesan mendalam, khususnya buat generasi '90-an. Tapi, nyatanya, sekuel ini berhasil menarik buat penonton baru yang mungkin belum pernah menonton Jumanji



Nah, tahun ini, film ketiganya hadir kembali, masih membawa suasana lama video game jadul yang membawa pemainnya ke dalam sebuah petualangan dalam tempat bernama Jumanji. Kali ini, Dwayne Johnson kembali beradu peran bersama Kevin Hart, Jack Black, Karen Gillan, dan Nick Jonas sebagai para karakter dalam Jumanji, ditambah Awkwafina sebagai karakter baru yang merupakan pencuri ulung.

Sesuai judulnya, Jumanji: The Next Level membawa kalian menyaksikan petualangan di level selanjutnya yang lebih ''rumit'', gelap, dan penuh kejutan. Daripada penasaran, lihat saja ulasannya berikut ini!



Bukan Cuma tentang Spencer

Review Jumanji The Next Level

Jumanji: Welcome to the Jungle mungkin memang kelihatan film pembuktikan Spencer banget. Dari remaja cupu dan nerdy yang enggak dipandang di sekolah, dia bisa jadi orang yang diandalkan banget ketika masuk dalam video game.

Nah, di film ketiga ini, kalian enggak bakal melihat premis yang sama. Soalnya, justru di Jumanji: The Next Level ini, kalian malah bakal dialihkan sama penampilan Eddie Gilpin (Danny DeVito), kakek Spencer, dan sobat lamanya, Milo Walker (Danny Glober).

Duet Dwayne Johnson dan Kevin Hart kali ini juga beda kerena mereka memerankan karakter dEddie dan Milo, dua orang tua yang berseteru sepanjang game. Lucunya, keduanya beneran berhasil mencuri perhatian karena, tanpa diduga, mereka bisa jadi kakek-kakek menyebalkan juga dengan tubuh kayak gitu.

Hart yang biasa yang bicara bisa tahan banget jadi kakek tua yang lemot yang ngomongnya panjang lebar dan lama. Dwayne malah jadi kakek cerewet sok tahu yang nyebelin banget. Begitu mereka berubah jadi Spencer dan Fridge, barulah kalian berasa nostalgia ke film sebelumnya.

Review Jumanji The Next Level

Awalnya, kalian memang bakal diajak galau sama Spencer. Dia menjalani LDR (long distance relationship) sama Martha dan merasakan krisis kepercayaan diri. Dia balik ke Jumanji demi merasa "hidup" dan mendapatkan kepercayaan dirinya menggunakan tubuh karakter Dr. Smolder Braveston (Dwayne Johnson). Karena lama menghilang, teman-temannya pun mencarinya dan menemukan Jumanji yang udah rusak di ruang bawah tanahnya.

Tahu bahwa Spencer mungkin ke sana, Martha, Fridgem dan Bethany pun menyusul. Sayangnya, ternyata Jumanji udah berevolusi. Ketika masuk ke sana, mereka berada di level yang berbeda dengan cerita yang beda pula. Nah, lucunya lagi, Kakek Eddie jadi Dr. Bravestone dan Milo Walker jadi Franklin "Mouse" Finbar. Bukannya bekerja sama buat menyelesaikan game, mereka malah lebih banyak adu mulut dan bertengkar sepanjang film.




Menyebalkan dan Enggak Asyik, Sebelum Akhirnya Dapat Geregetnya

Review Jumanji The Next Level

Dari yang tadinya ngeselin, lama-lama kalian bakal simpati juga sama Kakek Eddie dan Milo Walker. Keduanya mereka cuma orang tua yang enggak tahu apa pun soal game. Mereka masih membawa masalah dari luar Jumanji yang mereka coba selesaikan di sana.

Jadi, wajar aja kalau mereka kayak enggak bisa diajak main dengan benar dan malah nyusahin seisi tim. Akan tetapi, ya, memang begitulah seharusnya. Mereka cuma rang tua renta yang bahkan berpikir mereka udah meninggal ketika masuk ke dalam Jumanji; satu-satunya penjelasan yang masuk akal buat semua kegilaan yang terjadi.

Sayangnya, karena kedua kakek tua ini pula, kalian juga enggak bisa memungkiri film ini terasa enggak asik awalnya. Petualangan yang seharusnya seru jadi enggak menarik karena ada jeda saat aksinya seharusnya greget. Namun, saat jeda itu, ada banyak hal lucu yang terjadi yang tentunya bisa kalian bayangkan.

Jack Black (memerankan Profesor Sheldon "Shelly" Oberon) yang diisi sama Fridge juga enggak kalah lucunya. Bahkan, saat Fridge masuk ke tubuh ruby Roundhouse (Karen Gillan), semuanya memerankan karakter masing-masing dengan brilian.

Geregetnya justru baru didapatkan setelah lebih dari setengah film. Jadi, keluncuran yang kalian tunggu-tunggu baru terlihat lepas setelah film dan menjelang klimaks.



Kurang “Gila”

Review Jumanji The Next Level

Bisa dibilang, film ketiga ini lebih banyak menyoroti masalah penerimbaan, entah penerimaan terhadap diri sendiri maupun mengiklaskan masa lalu. Jadi, kalau kalian mencari kegilaan penuh kayak di film keduanya, film ini mungkin enggak bakal memuaskan kalian.

Soalnya, Jumanji: The Next Level memang lebih "dewasa'' daripada film sebelumnya. Malahan, rating PG-13 buat film ini cukup rancu karena beberapa adegan di dalamnya sebetulnya cukup gelap buat penonton muda. Karena kisahnya yang lebih kelam, Jumanji: The Next Level justru malah kurang gila. Beberapa adegan lebih terlihat mengerikan daripada lucu.

Kalian bakal beneran merasa ngeri ketika Bravestone dan yang lainnya bergelantungan di jembatan yang bergerak kayak di Hogwarts (bedanya, ini adalah jembatan kayu yang lapuk!) dengan hewan sejenis babon mengejar di sekeliling mereka.

Di film ini, enggak bakal ada lagi ledakan karena makan kue atau kematian karena digigit nyamuk. Yang ada, kalian malah bakal lihat kepala yang pecah, dipenggal, hingga dimakan ular. Belum lagi, karena mengangkat isu yang cukup serius, film ini jadi cukup banyak omong dan filosofis. Akhirnya Jumanji: The Next Level jadi kehilangan arahnya di awal dan baru menemukan pijakannya setelah melewati pertengahan film.

Review Jumanji The Next Level

Tapi, yang cukup adil adalah Bravestone, yang tadinya sempurna tanpa kelemahan, kini punya kelemahan. Belum lagi, karakter lainnya juga memiliki tambahan "superpower" yang memang berugna buat level kedua ini.

Buat level selanjutnya dalam sebuah game, sesungguhnya tingkat kesulitan Jumanji ini enggak serumit level lanjutan sebauh game petualangan yang bakal bikin mind blowing. Akan  tetapi berhubung karakter Bravestone dan Franklin "Mouse'' Finbar enggak diisi sama Spencer dan Fridge sebagaimana sebelumnya, akhirnya kelihatanlah bahwa kekuatan yang besar bisa enggak berarti apapun di tangan yang salah.

Dan buat menyadari hal itu, kalian butuh KZL sampai pertengahan film dulu melihat drama orang tua penggerutu dann temannya.

Jumanji: The Next Level udah tayang sejak 5 December 2019 lalu. Buat kamu yang mau cari tontonan seru banreng teman-teman, film ini masuk dalam daftar kalian.

Review Jumanji The Next Level

Namun, pikirkan lagi kalau mau jaak adik kalian yang masih di bawah 13 tahun buat nonton film ini, ya. Soalnya, lumayan banyak kata-kata kasar dan ada adegan yang mungkin enggak cocok ditonton anak usia di bawah 13 tahun. Tetap jadi penonton yang bijak memilih tontonan, ya!