Karena Isu Corona, PlayStation Mundur dari PAX East

Karena Isu Corona, PlayStation Mundur dari PAX East

Playstation telah memastikan enggak bakal menghadiri ajang E3 2020. Perusahaan game besar dari Jepang itu mengatakan bahwa visi dan misi mereka enggak lagi sejalan. Meski begitu, perusahaan game milik Sony Interactive Entertainment ini bakal tetap menghadiri konferensi game lainnya.

Playstation dijadwalkan untuk menghadiri ajang PAX East yang bakal dimulai pada 27 Februari mendatang. Di luar dugaan, mereka justru membatalkan kunjungan ke Boston. Bersama dengan Facebook Gaming, Playstation mengumumkan bahwa pembatasan traveling di seluruh dunia akibat penyebaran virus Corona menjadi penyebab kuatya.



"Kami telah membuat keputusan yang sulit untuk membatalkan partisipasi kami di Game Developers Cooneference karena kenaikan kasus COVID-19 (juga diketahui sebagai coronavirus). Kami merasa bahwa ini adalah langkah terbaik dalam situasi yang masih berhubung dengan virus dan pembatasan kami, tapi kesehatan dan keamanan pekerja internasional adalah perhatian terbesar kami. Kami berharap bisa bekerja sama dengan GDC di masa depan.''

Dalam sebuah rilis yang dibagikan oleh GameIndustry.biz Playstation mengatakan kalau kesehatan para pekerjanya menjadi perhatian. Sementara itu, Playstation dan Facebook Gaming juga mengumumkan akan tetap menghadiri ajang Gamers Developer Conference (GDC) di masa depan.



Playstation batal menghadiri ajang PAX East minggu depan. Rumornya, ada playable code dari game The Last of Us Part 2 telah selesai dikembangkan dan ada demo yang bakal dibagikan oleh sang pengembang di PAX East nanti.

Selain absennya Playstation, wabah coronavirus telah menyebabkan banyak event  esports ditunda. Kesehatan para pemain dinilai jadi perhatian serius. Sejak kasus ini mencuat di Tiongkok pada akhir 2019 lalu, lebih adri 75 ribu orang terinfeksi dan 2.130 korban jiwa tercatat di seluruh dunia. Sampai saat ini, jumlah orang terinfeksi terus bertambah sementara vaksin dan antivirus belum dikembangkan.



Jika kasus coronavirus semakin menjadi, bukan enggak mungkin kalau banyak industri yang ikut mengalami kerugian. Sampai saat ini, Tiongkok dan beberapa negara di ASia telah merasakan dampak ekonomi di berbagai sektor.