Gameloft memboyong deretan game klasiknya ke ekosistem Android. Kehadiran game lawas besutan studio asal Prancis itu sekaligus bertepatan dengan ulang tahun ke-20.
"Kami merayakan ulang tahun kedua puluh dengan merilis Gameloft Classics, aplikasi Android gratis berisi 30 game mobile ikonik kami,'' tutur Gameloft melalui akun Twitternya.
Dikutip dari First Post, lewat kehadiran aplikasi ini, perusahaan juga ingin berterima kasih pada para pemain karena dengan dukungan para pemain, mereka bisa bertahan sejauh ini.
Sebagai informasi ini, kali ini pertama Gameloft merilis game lawasnya untuk smartphone modern. Sebelumnya, mereka lebih sering membangun game baru untuk mobile platform teranyar.
Mengingat game ini ditujukan untuk mobile platform masa kini, perusahaan sudah melakukan penyesuaian untuk mendukung layar sentuh. Genre yang dihadirkan pun beragam, mulai dari action, arcade, puzzle, sports, card game, dan life simulation.
Beberapa game yang hadir di aplikasi ini adalah Bubble Bash , Brain Challenge, Gangstar 2: Kings of L.A., Vampire Romance, Soul of Darkness, hingga Platinum Solitaire 3.
Bagi kamu yang tertarik menjajal kembali game klasik Gameloft, aplikasi ini sudah tersedia di Google Play Store. Kamu perlu menyiapkan ruag 78MB untuk dapat memainkan aplikasi ini.
Terungkap, Lebih dari 40 Persen Mobile Gamer Berbuat Curang Agar Bisa Menang
Terlepas dari rilis Gameloft, lebih dari seperempat penduduk dunia diperkirakan bakal menjadi mobile gamer aktif pada 2021. Mereka diestimasi akan mengeluarkan lebih dari US$ 180 miliar atau sekitar 2.811 triliun untuk game mobile.
Namun sayangnya, menurut survei dari Adjust, pertumbuhan ini juga disertai dengan bertambahnya penipua bot dalam aplikasi.
Pemain curang menggunakan bot--mesin yang menjalankan tugas repetitif di aplikasi atau situs web untuk otomatisasi gameplay--membuat mereka unggul dari pemain asli dengan cara yang curang.
Secara mengejutkan, Adjust, menemukan ada 41 persen dari mobile gamer pernah membeli bot agar dapat menang dan rata-rata mengeluarkan US$ 65 atau Rp 1 jutaan.
Penelitian tersebut mengkaji profil para gamer di Amerika Serikat serta dampak bot terhadap komunitas game dan perekonomian. Berikut ini hasil surveinya.