7 Aktor yang Berani Ngaku Pernah Berakting Buruk

7 Aktor yang Berani Ngaku Pernah Berakting Buruk

Kesuksesan seorang aktor Hollywood tentunya enggak lepas dari lika-liku. Bahkan, aktor yang pernah mendapatkan penghargaan terbaik pun juga pernah mengalami titik rendah dalam kariernya, entah sebelum atua sesudah mendapatkan penghargaan.

Aktor Hollywood yang berbakat sekalipun pastinya pernah menampilkan performa akting yang engggak maksimal di salah satu film yang pernah mereka bintangi. Enggak jarang juga penampilan aktor dapat memengaruhi kesuksesan filmnya. Mengakui kesalahan bukanlah hal yang mudah. Namun, ada aktor yang lapang dada mengakui akting buruknya pada suatu film.

Nah, siapa saja aktor Hollywood yang berani mengaku akting buruknya di salah satu film yang pernah mereka bintangi? Simak daftarnya berikut ini!

1. Daniel Radcliffe (Harry Potter and the Half-Blood Prince)

Harry Potter and the Half-Blood Prince (2009) menammpilkan berbagai momen emosional untuk para Potterhead (penggemar Harry Potter). Mulai dari momen manis saat Ginny dan Harry berbagai ciuman pertama mereka, hingga momen menyedihkan saat melihat Shape membunuh Dumbledore.

Sebagian dari kalian mungkin menjadikan Half-Blood Prince sebagai seri Harry Potter terfavorit. Namun, sang pemeran Harry, yaitu Daniel Redcliffe, malah menjadikan Half-Blood Prince sebagai seri Harry Potter yang paling dia benci.

Alasan dia membenci Half-Blood Prince karena aktingnya di film tersebut terlihat datar. Pada saat syuting, Radcliffe keburu merasa puas dengan perkembangan aktingnya di Order of the Phoenix (2007). Alhasi, kesombongan tersebut malah membuat aktingnya jadi enggak maksimal. Walau Radcliffe merasa performanya buruk, aktingnya enggak mendapatkan kritikan dan Half-Blood Prince tetap sukses besar.

2. Ewan McGregor (Emma)

Sebelum dikenal sebagai Obi-Wan Kenobi versi muda di semesta Star Wars, Ewan McGregor pernah membintangi film bersama Gwyneth Paltrow, yang berjudul Emma (1996). Ternyata, McGregor punya alasan mengapa dia mau berperan sebagai Frank Churchill di Emma. Setelah berakting di Trainspotting (1996), dia ingin mendapatkan peran yang benar-benar berbeda dari film tersebut.

McGregor berperan sebagai pecandu narkoba di Trainspotting. Itulah sebabnya, dia setuju berperan sebagai cowok charming di Emma. Berniat menantang dirinya, McGregor malah menyesal dengan keputusannya. Hal yang McGregor sesali adalah dia menampilkan akting yang buruk di film yang berkualitas. Setidaknya, apa yang dikhawatirkan McGregor tidak memengaruhi kualitas dan kesuksesan Emma.

3. Colin Farrell (Miami Vice)

Serial legendaris 1980-an yang berjudul Miami Vice akhirnya diadaptasi ke film berjudul sama pada 2006. Film yang diharapkan bisa menjadi ajang nostalgia ini malah enggak diterima dengan baik. Dengan budget yang cukup besar, yaitu 135 juta dolar Amerika, Miami Vice hanya mendapatkan untung kecil dengan pemasukan sebanyak 165 juta dolar Amerika.

Salah satu aktor utamanya, yaitu Collin Farrell, merasa bertanggung jawab dengan kegagalan Miami VIce. Dia mengak tidak fokus memberikan penampilan terbaiknya di film tersebut karena pikirannya terganggu dengan masalah pribadinya. Setelah menyelesaikan syuting Miami Vice, Farrell dikabarkan menjalani rehabilitasi untuk mengatasi ketergangguan narkoba.

4. Nicole Kidman (Australia)

Film yang berjudul Australia (2008) tentunya enggak akan lengkap jika tidak dibintangi oleh aktor asal Australia. Nah, terpilihnya dua aktor Australia yang sukses di Hollywood, yaitu Nicole Kidman dan Hugh Jackman, untuk membintangi film garapan Baz Luhrmann ini. Bahkan, pemerintah Australia berharap bahwa film ini dapat menaikkan nilai wisata negaranya kepada dunia.

Sayangnya, Australia enggak berhasil memenuhi harapan banyak orang, khususnya bagi masyarakat tersebut. Film tersebut dikritik habis-habisan oleh media Australia, terlebih mengenai aktingnya Kidman. Apa yang dikritik oleh media Australia ternyata diakui oleh Kidman. Dia mengaku tidak tahan melihat aktingnya sendiri saat premiere filmnya. Kidman juga mengakui bahwa dia tidak bisa terhubung secara emosial dengan karakternya.

5. Kate Winslet (Titanic)

dengan kesuksesan besar yang diraih Titanic (1997), Kate Winslet secara otomatis juga keciptratan untung. Namanya pun melambung sejak film tersebut dirilis dan Winslet masih menjadi aktris yang diperhitungkan hingga saat ini. Walau aktingnya dipuji, Winslet malah merasa bahkan aktingnya terlihat sangat buruk di film garapan James Cameron tersebut.

Alasan terbesar yang membuat Winslet merasa aktingnya buruk di Titanic adalah logat Amerikanya. Sebagai aktris asala Inggris, Winslet diharuskan berdialog dengan menggunakan logat Amerika di sepanjang Titanic. Merasa geregetan dengan logat Amerikanya, Winslet sampai ingin mengulang semua aktingnya di film tersebut. Walau merasa dirinya buruk, kenyataannya Winslet masuk nominasi "Best Actress" Oscar 1998 karena penampilannya di Titanic.

6. Megan Fox (Transformers)

Berkat Transformers (2007), Megan Fox mendapatkan kepopulerannya dan dengan cepat enjadi idola banyak cowok. Dengan wajah cantik dan tubuh seksinya, banyak cowok yang terpincut dengan penampilan Fox di film garapan Michael Bay tersebut. Sebagian penonton mungkin enggak terlalu memerhatikan kualitas akting Fox di Transformers karena teralihkan dengan kecantikannya, tapi Fox mengakui bahwa dia engak maksimal di film tersebut.

Fox merasa penampilannya di Transformers sangatlah kacau. Padahal, inilah kesempatan pertamanya mendapatkan proyek film berskala besar. Menurut Fox, dia baru memperlihatkan 7% kemampuan aktingnya di film pertama Transformers. Lewat Transformers: Revenge of the Fallen (2009), Fox mau membuktikan bahwa dirinya dapat berakting lebih baik dari film sebelumya.

7. George Clooney (Batman & Robin)

Sebagian penggemar Batman mungkin setuju bahwa Batman & Robin (1997) merupakan film Batman terburuk yang pernah ada. Bahkan, sang pemeran Batman di film tersebut, yaitu George Clooney, mengakui telah menghancurkan karakter yang dia perankan. Sebagai pengingat akan kegagalannya, Clooney sampai memajang fotonya sebagai Batman di ruang kerjanya. Menurutnya, kegagalan ini diakibatkan karena dia hanya mengejar keuntungan semata.