Situs Judi Indonesia—5 Kisah Nyata Gangster di Serial Peaky Blinders

5 Kisah Nyata Gangster di Serial Peaky Blinders

Situs Judi Indonesia—5 Kisah Nyata Gangster di Serial Peaky Blinders Sadis, karismatik, dan mengintimidasi. Itulah kesan yang didapatkan dari keluarga Shelby, anggota geng kriminal asal Birmingham dalam serial Peaky Blinders karya Steven Knight. dengan silet yang dijahit ditopinya, gangster tersebut tanpa ragu menyayat musuhya sampai terluka parah, bahkan tewas. Terkenal ganas dan barbar, tak ada seorang pun yang berani melawan geng yang dipimpin Thomas Shelby (Cillian Murphy) ini.


Sebagai serial bergenre fiksi-sejarah, banyak penggemar Peaky Blinders yang bertanya-tanya mengenai keberadaan gangster di kehidupan nyata. Siapa sebenarnya geng kriminal Inggris yang sadis ini? Apakah ereka benar-benar seperti yang digambarkan oleh serial populer BBC dan Netflix?

Simak fakta kisah nyata mengenai gangster Peaky Blinders berikut ini!

1. Paman sang kreator merupakan anggota geng asli

Steven Knight, kreator serial Peaky Blinders
Dalam wawancara dengan History Extra, kreator serial Peaky Blinders, Steven Knight, mengaku bahwa dirinya memang terinspirasi dari paman ayahnya yang menjadi bagian dari geng Peaky Blinders. Namanya memang bukan Shelby, melainkan Sheldon. Dari cerita ayah Knight tentang pamannya itu, dia mendapat inspirasi dan gambaran awal untuk menulis kisah geng asal kota Small Heath, Birmingham tersebut.

Ayahnya bercerita, ketika masih kecil dia diminta untuk mengantar surat kepada pamannya. Dia berlari ke tempat pamannya dan mengetuk pintu. Ketika pintu dibuka, dia melihat delapan pria berpakaian rapi dengan pistol dikantongnya duduk mengelilingi meja yang penuh uang dan botol bir di atasnya.

"Gambaran asap, minuman keras, dan pria berpakaian rapi di daerah kumuh Birmingham inilah yang menjadi inspirasi awal saya untk menulis cerita,'' ujar Knight.

2. Aslinya tidak ada silet di topi gangster

Topi geng Peaky Blinders dengan silet.
Sejarawan Inggris, Carl Chinn, juga melakukan penelitian tentang geng Peaky Blinders asli. Dia menghabiskan puluhan tahun melakukan riset, dan membenarkan gambaran tentang pria-pria anggota geng kriminal tersebut. Walaupun begitu, ada beberapa bagian yang berbeda dari serialnya. Salah satunya mengenai silet yang djahit di balik topi yang menjadi ciri khas Peaky Blinders di serial.

Menurut sejarawan yang kakek buyutnya menjadi bagian Peaky Blinders itu sendiri, tidak ada bukti yang menunjukkan kalau mereka semua memiliki silet di topinya seperti yang ditampilkan dalam serial. "Silet pada saat itu masih jarang ditemukan. Mereka menggunakan sepatu boot dan senjata utamanya adalah ikat pinggang. Seperti gangster dan penjahat lain di Manchester dan Salford," jelas Chinn.

3. Anggota Peaky Blinders asli lebih muda dan lebih sadis

Geng Peaky Blinders asli dan serial
Gangster Peaky Blinders yang asli bukan hidup pada 1920-an seperti yang diceritakan di serial. Faktanya, mereka menguasai jalanan Birmingham dari tahun 1890-an. Anggota geng kriminal ini pun rata-rata anak muda berusia 18—19 tahun, bahkan ada yang masih berusia 12 tahun. Hal ini cukup berbeda dengan serialnya yang menggambarkan anggota lebih dewasa.

Geng Peaky Blinders di kehidupan nyatanya pun jauh lebih sadis dan kejam dibanding apa yang Knight gambarkan di serialnya. Paman Knight mengatakan bahwa ketika berkelahi, Peaky Blinders tidak pedulu dengan mata, telinga, maupun tenggorokan lawannya. Mereka dengan tega dan tanpa ragu melukainya, dan mereka berkelahi seperti binatang.

4. Karakter Thomas Shelby terinspirasi dari Thomas Gilbert

Thomas Shelby dan Thomas Gilbert
Keluarga Shelby yang menjadi karakter utama dalam serialnya sebenarnya tidak ada di kehidupan nyata. Karakter Shelby ini hanyalah ciptaan Knight semata. Namun, gambaran Thomas Shelby sebagai ketua gangster Peaky Blinders ini sebenarnya diambil dari Thomas Gilbert, salah satu anggota geng Peaky Blinders asli yang paling berkuasa dan ditakuti seluruh jalanan Birmingham.

Kisah nyata ini dapat dibuktikan dari foto-foto arsip Polisi West Midlands. Dalam arsip tersebut, terdapat empat pria anggota Peaky Blinders yang dianggap paling disegani. Mereka adalah Harry Fowler, Ernest Bayles, Stephen McHickie, dan Thomas Gilbert. Mereka seperti menggambarkan Finn, John, Arthur, dan Thomas Shellby dalam serial Netflix dan BBC ini.

5. Billy Kimber dan Alfie Solomons aslinya bermusuhan

Billy Kimber dan Alfie Solomon Asli
Walaupun di kehidupan nyatanya tidak ada nama Shellby, ternyata nama Billy Kimber dan Alfie Solomons benar-benar ada. Dalam serialnya, Billy Kimber (Charlie-Miles) menjadi karakter minor yang digambarkan sebagai sosok gembong lokal yang menguasai bisnis legal pacuan kuda. Hampir mirip dengan serialnya, Billy Kimber yang asli adalah sosok yang karismatik dan cerdas, bahkan menjadi pimpinan gangster yang paling berkuasa di Inggris.

Sementara itu, Alfie Solomons (Tom Hardy) di serialnya adalah pemimpin geng Yahudi dari Kota Camden. Dia adalah pebisnis yang mementingkan keuntungan bagi dirinya sendiri. Terkadang dia menjadi "teman" dari Peaky Blinders, terkadang menjadi musuh, tergantung posisi mana yang lebih menguntungkan baginya. Penggambaran ini tak jauh berbeda dengan kehidupan Alfie aslinya.

Alfie Solomons diperankan Tom Hardy.

Dalam serialnya, hubungan Billy Kimber dan Alfie Solomons tidak tergambarkan karena Billy hanya tampil sebentar di season pertama. Setelah beberapa episode, dia langsung dikhianati dan ditembak mati oleh Thomas Shelby. Di kehidupan nyatanya, Billy dan Alfie ini bermusuhan dan saling membenci. Bahkan, kematian Billy pun disebabkan karena ditembak Alfie tepat di kepalanya.

Bonus: Peaky Blinders asli dikalahkan geng pimpinan Billy Kimber, Birmingham Boys

Billy Kimber dari Birmingham Boys di serial Peaky Blinders
Setelah menguasai jalanan Birmingham selama beberapa dekade, kepopuleran gangster Peaky Blinders di realitas aslinya ini mulai merosot. Ekspansinya ke arena pacuan kuda legal menginisiasi perang antar gangster asal Small Heath ini dengan Birmingham Boys, geng  pimpinan Billy Kimber. Dengan desakan dari Kimber yang sejak awal telah menguasai bisnis pacuan kuda legal tersebut, kekuatan Peaky Blinders pun semakin melemah.

Tidak hanya itu, unsur-unsur lain seperti pendidikan, disiplin, dan kepolisian yang lebih tegas dan keras hukumannya ini membuat anggota geng kriminal ini pun semakin lama semakin berkurang. Mereka pun akhirnya menghilang pada 1920-an. Nama "Peaky Blinders" ini akhirnya menjadi istilah umum untuk menggambarkan kekerasan gangster jalanan.