:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2378705/original/038828100_1539072377-20181009-MUI-Bantuan-Taiwan-3.jpg)
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin angkat bicara terkait aksi pembakaran mirip bendera HTI yang bertuliskan kalimad tauhid oleh Banser di Garut
Ma'ruf mengakui dirinya belum mendapatkan konfirmasi secara utuh terkait kejadian ini.
"Ya saya belum dapat konfirmasi sebenarnya, sesungguhnya yang terjadi itu apa," ucap Kiai Ma'ruf di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (23/10/2018).
Lantaran belum mendapatkan konfirmasi sebenarnya, mantan Rais Aam Pengurus Besar Nadhhatul Ulama (PBNU) itu masih belum bisa memberikan jawaban yang pasti.
"Karena itu saya belum bisa memberikan jawaban. Sesungguhnya apa,"tutur Ma'ruf Amin.
Cawapres pendamping Jokowi itu mengatakan akan menanyakan kepada beberapa pihak mengenai insiden tersebut.
"Saya akan tanya dulu kepada Ansor. Nanti saya tunggu informasi yang lengkap dulu,"pungkas Ma'ruf Amin.
Salah Protap
Ketua Umum GP Anso Yaqut Cholil menanyakan aksi pembakaran bendera mirip HTI yang terjadi ditengahh peringatan Hari Santri di Garut oleh anggotanya. Dia menyebut aksi tersebut merupakan vandalis.
"Tentu kami menanyakan. Apa yang dulakukan anak-anak itu tidak sesuai dengann protap yang diinstruksikan," kata Yaqut.
Yaqut menjelaskan, dirinya sebagai pucuk pimpinan di Banser sudah memerintahkan para kader dan anggota untuk melapor ke aparat bila menemui adanya atribut atau simbol HTI di lapangan.
"Protapnya difoto dan laporan ke aparat. Sudah saya perintahkan seperti itu sejak HTI resmi dibubarkan dan teman-teman ini bertindak di luar protap,'' kata Yaqut.
"Tetapi bahwa apa yang dilakukan teman-teman ini menyalahi aturan, ya mereka melanggar,"Yaqut menambahkan.




