Hari itu, 20 Januari 1981, menjadi akhir dari penyandraan warga Amerika Serikat (AS) di Iran. Puluhan warga AS disekap di Kedutaan Besar AS di Theran oleh kelompok demonstran yang memprotes diizinkannya Shan Iran yang baru saja digulingkan dari pemerintahan, Mohammad Reza Pahlevi, berobat ke Amerika Serikat.
Penyanderaan berlangsung setahun lebih, tepatnya 444 hari, tepatnya dimulai sejak 4 November 1979. Ketika itu, para demonstran marah bear kepada AS.
Pemimpin politik Iran Ayatollah Khomeini menjadi garda terdepan yang melawan Amerika. Dia menolak permintaan AS untuk membebaskan puluhan warga asing yang disandera di negaranya.
Meski Kongres AS telah memutuskan untuk dilakukan tindkan tegas ke Iran, Khomeini tetapi menolak pembebasan sandera.
Saat itu, Presiden AS Jimmy Carter dianggap tidakdapat melobi Iran. Atas perintah presiden, AS pun mengambil tindakan penyerbuan Kedubes untuk membebaskan sandera, Namun langkah militer ini mengakibatkan 8 tentara AS tewas dan tidak ada sandera yang dibebaskan.
Pada akhinya, sebagian sandera dibebaskan oleh Iran. Tersisa 52 tawanan yang disandera hinga 14 bulan ke depan.
Atas kegagalan dalam menyelesaian urusan luar negeri ini, Carter kalah dipemulu presiden Ronald Reagen terpikih menjadi Presiden baru AS. Di hari pelantikannya, Reagen langsung mengambil langkah strategis dengan membebaskan US$ aset Iran yang sebelumnya dibekukan. Selain itu, ia meminta bantuan perantara Aljazair untuk melobi Iran.
Langkah ini membuat Iran jinak. Dan akhirnya semua tawanan yang tersisa dibebaskan dengan selamat.
Pada tanggal yanng sama tahun 2009, presiden berkulit hitam pertama di AS, Barrack Obama dilantik. Sementara 20 Januari 1885 disebut-sebut sebagai tanggal saat LaMarcus Adna Thompson mempatenkan permainan dengan adrenalin tinggi, roller coaster.