Kaya Raya hingga Terpuruk, Ini 7 Rekam Jejak Militan Kejam ISIS

Ilustrasi Anggota ISIS (AFP Photo)

ISIS disebut-sebut sebagai organisasi teroris paling mengerikan. Jejaknya terekam dalam sejarah pendek dari seorang pria yang dahulu adalah pemimpin geng di penjara, tak lulus SMA, dan pernah jadi mncikari.

Ia adalah Abu Musab al-Zarqawi.

Zarqawi adalah Hitler versi ISIS dan luar biasa brutal. Hal itu diungkapkan oleh Mike Flynn, pensiunan militer AS dan mantan direktur Intel angkatan darat.

Namun kini, Amerika Serikat mengklaim bahwa ISIS sudah kalah total. Kawasannya di Suriah kini tak lagi dikuasai.

Lalu, bagaimana rekam jejak kelompok ekstremis tersebut. Seperti dikutip dari sejumlah sumber berikut rentetan kisahnya:

Dibentuk pada 2013

ISIS pertama kali terbentuk pada April 2013. Kelompok bersenjata ini berasal dari Al-Qaeda di Irak (AQI), tetapi kemudian dibantah oleh kelompok militan tersebut, demikian dikutip dari laman BBC.

ISIS yang dibentuk secara berkelompok memerangi pasukan pemerintah Suriah dan membangun kekuatan militernya di Irak.


Anggota ISIS Direkrut dari Seluruh Dunia

Pada 2015, ISIS dikabarkan berhasil merekrut 20 ribu anggota dari seluruh dunia. Lebih mengejutkan lagi, ISIS juga berhasil merekrit anggota perempuan.

Total anggota ISIS berasal dari 90 negara. 3.400 berasal dari negara-negara di Eropa. Dari laporan Prancis dan Rusia, 1.200 orang keluar dari perbatasannya untuk masuk kelompok radikal ini. Sementara Inggris dan Jerman 600 orang, Amerika 180 dan Kanada 130 orang.


Lebih Kejam dari Al-Qaeda

Beberapa tahun lalu, Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa ISIS tidak akan seberbahaya Al-Qaeda. Namun, Obama harus menjulat ludahnya sendiri.

Saat ini, ISIS sudah berubah menjadi monster yang mengerikan. Jika dibandingkan dengan Al-Qaeda yang merupakan otak serangan 9/11, ISIS boleh dibilang jauh lebih mengerikan dari mereka.


Kelompok Kaya Raya

Saat perang Suriah pecah, ISIS menguasai tanah-tanah di Utara Irak dan Suriah. Mereka bahkan mengontrol tanah lebih banyak dari negara-negara dunia.

Meski mereka terus digempur di Tikrit, tetapi salah satu kota besar di Irak MOsul tetap mereka kuasai.

Sebelum merebut tanah dan ladang minya, sumber pendanaan ISIS diduga kuat berasal dari negara barat. Bukan tanpa alasan pernyataan ini muncul.

Hal tersebut didasari faktor keinginan AS untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Mereka memberikan dana ke beberapa kelompok penentang Assad. Sayangnya, sejumlah uang dari AS mengalir ke rekening ISIS.


Sempat Bangkrut

Mantan Menteri Keuangan Irak Hoshyar Zebari mengklaim, teroris ISIS nyaris bangkrut dan kehabisan uang untuk membayar anggota kelompoknya.

Pada masa keemasannya, ISIS merupakan organisasi teroris terkaya didunia dengan jaringan kriminal sangat besar untuk membiayai operasionalnya.

Sejumlah ladang minyak di Irak utara sempat dikuasai ISIS sebelum akhirnya dibakar ketika mereka terdesak. Peristiwa itu mengakibatkan asap hitam pekat membumbung tinggi, demikian dikutip dari Sky News.

ISIS Kalah di Irak tahun 2017

Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi mengunjungi Mosul pada Juli 2017, usai militer negara tersebut berhasil mengalahkan kelompok teror ISIS.

"Kemenangan sudah pasti kita rebut, mereka (ISIS) memang masih ada yang tersisa. Ini hanya masalah waktu untuk kita mengumumkan kemenangan besar bagi rakyat kita," sebut Al-Abadi seperti dikutip dari BBC.

Meski sudah ada perayaan, PM Al-Abadi belum mengumumkan kemenangan lewat pidato resmi. Hal ini mengingat ada sejumlah kecil wilayah di Mosul yang masih dikuasai ISIS.

"Kota sudah dibebaskan, cuma ada satu atau dua kantong yang masih dikontrol oleh ISIS," sebut keterangan resmi kantor PM Irak.

Kantor PM menyatakan, pidato kemenangan resmi akan disampaikan jika seluruh kota sudah dikuasai pemerintah Irak.

Mereka, yakin, kemenangan penuh itu bisa terwujud dalam waktu dekat. Sebab, hanya daerah kecil yang dekat Sungai Tigris yang masih dikuasai ISIS.


Kalah di Suriah

Pada 23 Maret 2019, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mengumumkan kemenangannya atas kelompok ISIS di Suriah. Hal itu disampaikan oleh juru bicara SDF Mustafa Bali lewat pernyataan tertulisnya di akun Twitter.

"Pasukan Demokrat Suriah mengumumkan penghapusan total apa yang disebut kekhalifan dan 100% kekalahan teritorial ISIS #SDFDefalahnISIS," tulis Mustafa.

Dikutip dari laman BBC, kelompok ekstrimis itu pernah menguasai 88.000 km persegi (34.000 mil) tanah yang membentang di Suriah dan Irak.

Terlepas dari jatuhnya ISIS, Amerika Serikat masih menyimpan kekhawatiran. Pejabat AS meyakini bahwa ISIS memiliki 15.000  hingga 20.000 pengikut bersenjata yang aktif di wilayah tersebut.

Banyak dari mereka yang hidup membaur bersama masyarakat. Sejumlah orang itu dikhawatirkan akan kembali tumbuh dan melakukan tindakan ekstremisme lainnya.

Bahkan, sebelum kekalahannya di Baghuz sudah dekat, ISIS melalui Abu Hassan al-Muhajir merilis rekaman audio yang berisikan pernyataan bahwa kekhalifahan mereka belum selesai.