Gagah Berani dan Ditakuti Lawan, Prajurit Legendaris Ini Ternyata Wanita?

Jenderal Polandia Casimir Pulaski

Pada Abad ke-18, ada sesosok jenderal yang ditakuti musuh-musuhnya ketika memimpin perang. Ia adalah seorang perwira kavaleri kelahiran Polandia yang terlibat dalam Perang Revolusi Amerika Serikat.

Kazimierz Michal Wladyslaw Wictor Pulaski atau akrab disapa Casimir Pulaski adalah orangy ang berjasa melatih prajurit dan pasukan berkuda Angkatan Bersenjata AS dalam Revolusi Amerika.

Di Polandia, perwira ini dikenal dengan nama Kazimierz Pulaski. Gagah berani dan disegani lawan, siapa sangka Pulaski bukanlah seorang pria seperti yang selama ini dikethui oleh kebanyakan penduduk dunia. Demikian pula menurut catatan sejarah.

Kata para peneliti yang dikutip dari BBC, prajurit kelahiran 6 Maret1745 di Winiary, Warka tersebut adalah awanita atau hermafrodit. Anggapan ini didasarkan pada studi yang dilakukan terhadap kerangka Pulaski pada 20 tahun lalu.

Menurut mereka, tulang-tulang komandan militer tersebut mirip dengan karakteristik perempuan, meskki periset sebelumnya tidak dapat membuktikan bahwa temuan itu adalah Pulaski.

Namun kini, tes DNA yang dijalankan terhadap sisa-sisa tubuh manusia itu mengonfirmasi bahwa kerangka tersebut memang milik Casimir Pulaski.

Temuan para arkeolog ini dituangkan dalam film dokumenter pada TV kabel Smithsonian Channel berjudul  "America's Hidden Stories: The General Was Female?" pada 8 April.

Charles Merbs, antropolog forensik di Arizona State University (ASU), mengatakan bahwa ia memeriksa tulang-tulan tersebut bersama rekan seprofesinya, Dr Karen Burns, dari University of Georgia.

"Dr Buns berkata kepada saya sebelum saya masuk, 'masuklah dan jangan keluar sembari menjerit',''  kenangnya.

"Dia mempelajarinya dengan sangat hati-hati dan teliti. Aku masuk dan segera melihat langsung apa yang dia maksud. Kerangka itu adalah kerangka perempuan."


Sekilas Tentang Sang Jendral

Casimir Pulaski adalah seorang bangsawan yang bergabung dengan pasukan George Washington dan bertempur melawan pasukan Inggris pada 1777. Ia dianggap sebagai pahlawan di Polandia dan AS.

Ia lahir di Warsawa pada 6 Maret 1745 dan sudah tertarik dengan dunia politik sejak usia dini.

Saat masih remaja, ia pernah kabur ke Paris lantaran memperjuangkan kemerdekaan Polandia yang dilarang oleh Rusia.

Di Prancis, ia bertemu dengan revolusioner Amerika, Benjamin Franklin, yang meyakinkannya untuk mendukung koloni yang berperang melawan Inggris dalam Revolusi Amerika.

Pulaski diyakini telah menyelamatkan hidup presiden pertama AS, George Washington, pada tahun 1777 dalam  Battle of Brandywine, menemukan rute pelarian yang bisa dilalui oleh Washington dan tentaranya.

Pada 14 Desember 1779, Pulaski wafat di George Washington's Mount Vernon, Mount Vernon, Virginia, dalam usia 34 tahun. Ia mangkat setelah terluka fatal saat pengepungan Savannah.

Saat meninggal, kerabat Pulaski menyimpan tulang-tulang sang jendral di dalam sebuah wadah logam yang ditanama dibawah monumen di Savannah, Georgia.

Jadi ketika monumen itu dibongkat sekitar dua dekade lalu, para peneliti dapat menggali dan mempelajari kerangka Pulaski.

Cara Memastikan Tulang-Tulang Itu Adalah Pulaski

Setelah pengungkapan ini, para tim peneliti harus membuktikan bahwa tulang-tulang itu adalah benar milik Pulaski dan bukan merupakan sisa-sisa orang lain.

Pertama, para ahli mempelajari luka yang ada di tengkorak, yang disebabkan karena jatuh dari kuda saat pertempuran. Kedua, mereka menguji DNA kerangka itu.

Karena jenis DNA yang perlu mereka uji diwarisi dari wanita, Dr MErbs dan Dr Burns melacak keturunan Pulaski untuk mencocokannya.

Tetapi pengujian pada saat itu tidak cukup membuktikan dan ilmuwan tidak bisa mendapatkan hasil apapun. Tulang-tulang itu dimakamkan kembali disebelah monumen dan hasil yang mereka dapatkan digolongkan sebagai ''pendapat''.

Masalah ini sempat dilupakan, sampai ketika akhirnya, tiga peneliti lain memutuskan utnuk melihat kembali kerangka itu dan mencoba peruntungan lain: berharap bisa mendapatkan hasil yasng lebih baik dengan teknologi yang lebih muktahir.

Ketika mereka menguji tulang-tulang itu, kecocokannya positif. DNA kerangka tersebut "identik" dengan keturunan Pulaski.

Dr Merbs mengatakan, tidak mungkin Pulaski yang dibesarkan sebagai laki-laki, aslinya adalah perempuan atau hermafrodit. Bahkan menurutnya, ada sesuatu yang salah. "Dahulu, tidak ada seorang pun yang tahu,"tambahnya.

Sementara itu, PBB menyebut hingga 1,7% populasi dunia dilahirkan dengan sifat hermafrodit, yang berarti bahwa mereka dilahirkan dengan karakteristik seks pria dan wanita.