Bagi para penggemar The Division, tahun ini jadi sangat berarti karena Ubisoft akhirnya resmi merilis sekuel The Division 2 akhir Maret lalu. Sebagai game multiplayer online bergenre shooter, Tom Clancy's The Division 2 merupakan sekuel baru yang membawa pemain ke belahan kota Washington setelah sebelumnya konstruksi masyarakat di Manhattan telah bobrok. Di Ibukota, mereka harus kembali berhadapan dengan komplotan Hyena dan organisasi bawah tanah lainnya yang ingin meruntuhkan hukum serta menyeret kemanusiaan ke juurang yang dalam.
Apakah sebagai sebuah lanjutan, The Division 2 mennjadi game yang baik? Simak ulasannya berikut ini!
Premis Cerita Baru yang Memikat
Jika sebelumnya pemain berusaha mengembalikan belahan kota Manhattan yang sibuk, kini agen Division harus mampu mengembalikan Ibukota yang punya peran penting. Disiini, pemain akan berhadapan dengan hara Hyena yang gemar melakukan kerusuhan, lengkap dengan rencana jahat mereka yang semakin muktahir. Para penyintas bencana di kota Washington bermacam-macam. Sentimen penduduk serta sistem alliance yang bisa pemain rasakan membuat kita tenggelam merasakan narasi di dalamnya.
Jika dibandingkan dengang game pertamanya, The Division 2 punya tekanan liris yang bisa pemain rasakan. Dari awal permainan hingga konflik yang pemain temukan, game ini bakal menawarkan narasi yang baik. Tom Clancy's The Division 2 dengan cermat mengembalikan opsi permainan single player yang lebih memikat dari game pertamanya. Pemian enggak usah khawatir karena bberapa loot yang ada juga berguna untuk dipakai ketika memanjat lebel karakter.
Sistem Karakter dan Persenjataan Baru
Kemampuan karakter baru yang diperkenalkan di The Division 2 enggak terlalu banyak, namun memberi pilihan yang baik untuk epmain lama yang merasakan game pertamanya. Hadirnya mode campaign yang cukup panjang dan punya loot senjata serta gear membuat pemain punya opsi untuk menyelami permainannya sambil meningkatkan kemampuan karakter. Dengan mekanisme yang cenderung lebih adil, dengan penyesuaian damage serta health musuh, The Division 2 terkesan lebih realistis. Di game pertamanya, kita dapat menemukan permainan endgame yang lebih terkesan seperti RPG shooter kebanyakan.
Meski kemampuan karakter jadi enggak terlalu berpengaruh, pemain bisa meningkatkan mods yang mereka favoritkan lebih dulu. Enggak ada syarat rumit unutk mengulang pilihan atau mengubah progresi karakter jika pemain menghendakinya. Terlebih, pemain yang kini bertumpu pada kemampuan pemain untuk membidik sasaran serta menghadapi musuh di area terbuka jadi kunci.. Inimembuat pemain bakal merasakan rapatnya gunslinger yang ada di The Division 2.
Satu hal yang mungkin harus Ubisoft perhatikan nanti, adalah pertimbangan untuk memberikan pemain pilihan ketika sekuel terbarunya muncul. Pastinya banyak pemain dari The Division pertama yang ingin karakter agen mereka bisa ikut pertempuran baru yang enggak kehilangan progresi dari yang mereka dapatkan.
Peningkatan Performa dan Ruang Bermain
Penyesuaian gameplay yang lebih realistis ditambah dengan performa grafis serta aksi yang ditawarkan membuat The Division 2 jadi sebuah sekuel yang sukses. Beberapa hal yang dikhawatirkan pemain pada game pertamanya diperbaiki oleh Ubisoft di game terbarunya ini. Ketika menghadapi karakter spesial atau yang biasa disebut sebagai bos, The Division 2 lebih menekankan strategi dan mekanisme yang butuh pertimbangan. Sayangnya, hal ini masih terasa kurang sempurna karena karakter-karakter tersebut seakan enggak lebih dari unit spesial dengan tambahan darah yang lebih tebal. Hal ini untugnya diperbaiki oleh kuantitas serta frekuensi kehadiran misi khusus untuk membunuh karakter-karakter tersebut.
Dunia The Division mampu menyulap lanskap kota menjadi ruang pertempuran tanpa henti. Pemain enggak bakal kehabisan waktu secara beragam hal dari mulai beragam misi menarik yang bakal menawarkan petualangan dan mengasah kemampuan strategis. Hadirnya Dark Zone mampu membuat pemain merasakah peliknya suasana pandemik. Tanpa aturan yang jelas, semua yangpemain temukan bisa saja direbut oleh siapapun. Sistem yang enggak terlalu merugikan juga bisa membuat sedikit lebih bebas merasakan tantangan di zona gelap yang ada di Washington DC dalam game ini.
Gameplay yang lebih realistis sertapeningatan performa membuat The Division 2 sukses memberdayakan permainan yang sangat memikat. Hadirnya beragam misi serta tantangan PVEVP dalam Dark Zone membuat pemain enggak bakal bosan memasuki wahana perang tanpa henti di kota Washington. Enggak ketinggalan juga pengalaman singleplayer yang sangat menyentuh di The Division 2 yang pada akhirnya membuat pemain bisa menikmati narasi dan mengikuti permainan.