Misteri Pesawat Antariksa AS yang Masih Mengorbit Bumi sejak 20 Bulan Lalu

X-37B

Pesawat luar angkasa militer Boeing X-37 atau dikenal sebagai X-37B milik Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF), kini telah mengitari Bumi selama lebih dari hampir 600 hari (hampir 20 bulan) dalam misi misteri terbarunya.

Kendaraan robot yang dapat digunakan kembali (reusable) itu, terlihat seperti versi miniatur dari pesawat pengorbit ruang angkasa NASA, diluncurkan di atas roket Space X Falcon 9 dari Kennedy Space Center NASA di Florida pada 7 September 2017.

Sampai hari ini, Minggu (5/5/2019), pesawat luar angkasa tak berawak tersebut telah melayang  selama 606 hari di luar Bumi, dalam misi yang dikenal sebagai Orbital Test Vehicle (OTV-5), yang merupakan penerbangan kelima dari program X-37B.

Meski pemerintah Amerika Serikat sebelumnya menyebut bahwa X-37B sedang menajalankan misi rahasia, namun sampai saat ini belum ada yang mengetahui apa yang sebenarnya sedang dilakukan X-37B di ruang hampa sana.

Para pejabat di USAF mengatakan bahwa misi OTV-5 dari X-37B di luar angkasa telah diklasifikasikan, namun mereka jarang berbicara mendetail tentang tujuan proyek tersebut secara umum.

Berdasarkan kutipan dari lembar fakta X-37B, di sana hanyatertulis, "Tujuan utama dari X-37B ada dua: menunjukkan kepada dunia bahwa Amerika punya teknologi pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali di masa depan dan operasi yang dapat dikembalikan ke, dan diperiksa, di Bumi.

Kata Analis

Teknologi apapun yang diuji pada pesawat antariksa milik Angkatan Udara kemungkinan besar memiliki beberapa aplikasi militer yang tidak dipersempit pada sejumlah hal, kata analis.

Dalam konteks militer, ruang angkasa bisa dimanfaatkan untuk komunikasi, navigasi, Surveilans, operasi anti-satelit dan anti-satelit hingga sensor pengawasan canggih --sesuatu yang tidak pernah diungkap secara blak-blakan oleh militer.

"Saya pikir itu mungkin yang tidak mereka katakan kepada Anda, bahwa ada muatan di sana yang ungkin menjadi bagian dari desain untuk satelit pengintaian di masa depan,'' kata James Andrew Lewis, direktur dan analis senior dalam Program Teknologi Strategis di Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Washington DC, seperti dikutip dari Airspacemag.com.

"Angkatan Udara memiliki minat besar dalam mengembangkan sensor kecil dan canggih,'' kata Lewis, yang melanjutkan bahwa teknologi itu bisa digunakan untuk ''mencari tahu bagaimana beralih dari satelit besar yang mahal ke satelit yang lebih kecil namun memiliki kemampuan serupa.

Spesifikasi

Namun, Angkatan Udara Amerika Serikat mengungkapkan beberapa muatan yang terbang dengan misi X-37B. USAF memiliki setidaknya dua kendaraan X-37B, yang semuanya dibangun oleh Boeing.

Setiap bidang dari X-37B mempunyai panjang 29 kaki (8,8 meter) dan tinggi 9,6 kaki (2.9 meter), dengan lebar sayap hampir 15 kaki (4,6 meter).

Pesawat antariksa bertenaga surya  ini dilengkapi dengan teluk muatan (payload bays) seukuran dengan bak belakang truk pick-up, yang berguna untuk eksperimen dan muatan ruangan lainnya.

X-37B diluncurkan secara vertikan dan mendarat secara horizontal di landasan pacu Kennedy Space Center NASA, seperti yang dilakukan oleh pengorbit pewasat ruang angkasa lainnya.