5 Developer dengan Koleksi Game Terbaik di Game Prime 2019

developer game prime 2019

Ajang Game Prime 2019 yang diselenggarakan oleh BERKRAF mengundang banyak developer lokal untuk unjuk gigi. Tentunya usaha ini dinilai penting lantaran banyak developer lokal yang belum dikenal namanya oleh para pencinta video game di Tanah Air. Langsung simak saja daftar pilihan devoloper Game Prime 2019 berikut ini!


1. Agate

Salah satu developer maupun publisher yang kini bisa dibilang sebagai pionir dan raksasa di Industri game dalam negeri, Agate enggak mau kalah pamer game-game besutan mereka. Valthirian Arc yang juga ikut mendapatkan nominasi Game of the Year di ajang kali ini membuka demo gratis buat para pengunjung.

Mereka  memamerkan sederetan baru yang sedang digarap seperti Metal Brave Arena 76. Enggak ketinggalan juga game interaktif berupa sepeda listrik di boyong Agate ke Game Prime kali ini.

Melihat besarnya potensi Agate sebagai perusahaan game terbesar di Tanah Air, para penggemar mengharapkan kalau banyak judul game baru dari Agate bakal mengisi deretan game yang bakal rilis di Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Semoga saja dalam beberapa kesempatan lainnya Agate bisa memberi kejutan game baru buat para pencinta game dalam negeri!




2. Ciayo Games

Buat kalian yang mungkin mengenal game co-publish Ciayo Stories dengan Agate, ternyata Ciayo Gmaes juga punya pilihan game menarik. Dengan nuansa warna kuning yang kental, booth dari Ciayo Games kemarin juga mengundang boneka bebek dari karakter game mereka, Chups untuk berinteraksi sama pengunjung.

Karakter Chips dari dua game Ciayo, Chips: Monster Tap Tap dan Chips: Heroes Uprising ini jadi salah satu karakter game populer buatan Tanah Air yag harus dirayakan. Bebek yang lihai memakai beragam senjata ini bakal kembali di game Heroes Uprising yang rencananya bakal dirilis beberapa waktu ke depan.

Project Manager dari Ciayo Games mengatakan kalau game ini tengah diulas oleh penerbit luar yang masih dirahasiakan. Jadi penasaran, kan?




3. Mojiken

Sempat memainkan She and the Light Bearer atau Ultra Space Battle Brawl? Tentu kalian sudah enggak asing lagi sama studio Mojiken, developer Indonesia  yang terkenal selalu mengolah artistiknya dengan baik.

Di ajang Game Prime kalia ini, Mojiken membawa banyak judul game yang sempat mereka kembangkan Di dua hari penyelenggaraan Game Prime 2019, Mojiken bahkan membagi waktu demo bagi game yang mereka boyong.

Buat para penggemar game-game Mojiken, mereka membagikan banyak suvenir yang isa pemain beli di booth mereka pada Game Prime kemarin. Dengan membeli merchandise ini, pengunjung bahkan mendapat key dari beberapa game besutannya. Enggak ketinggalan, Mojiken juga memperkenalkan judu Divination yang sempat rilis beerapa waktu lalu di Itch.io.




4. Storytale Studios

Apakah kalian sempat memainkan game horor Pamali? Sang pengembang Storytale Studios yang hadir di Game Prime membawa kabar baik kalau  chapter kedua di game mereka bertajuk "Folklore Two: The Tied Corpse" bakal rilis dalam waktu dekat. Game ini mmbawa karakter hantu "pocong" sebagai bintang di episode kedua.

Para pengunjung bisa dengan langsung mencoba sensasi mencekam di episode kedua Pamali ini pada Game Prime lalu. Sang pengembang bercerit kalau nantinya masih ada beberapa cerita lain yang bakal masuk ke antologi di Pamali. Siapa, nih, yang sudah enggak sabar menantikan sosok hantu lain di game Pamali?



5. Benua Softworks

Nama Benua Softworks mungkin enggak sepopuler studio lainnya. Namun, developer satu ini layak diperhitungkan lantaran dua game besutannya tampil menjanjikan. 

Di ajang Game Prime 2019, Benua Softworks membawa demo dari RunRol Rumble danProto G. Dua game yang didasarkan untuk konsol dan PC ini tampil menjanjikan dan membawa genre yang berbeda.

Run Roll Rumble alies R3 merupakna game fighting kasual yang bisa dimainkan langsung dengan empat orang. Sedikit mirip sama Smash Bros, game ini terasa sangat seru dimainkan bersama teman-teman.

Rencananya akhir tahun ini R3 siap dirilis untuk konsol dan PC sementara gmae petualangan Proto-G masih menunggu "lampu hijau" di Steam. Benya Softworks bakal mempublikasikan kedua gamenya secara independen dan menunggu waktu terbaik untuk embuka aksesnya kepada par apemain di tahun depan.