EA Mulai Ungkap Jadwal Rilis Apex Legends untuk Mobile

Apex Legends

Teka-teki mengenai kemungkinan EA memboyong Apex Legends ke perangkat mobile sedikit demi sedikit mulai terkuak. Terbaru, giliran jadwal rilis game ini yang diungkap oleh EA.

Dikutip dari Phone Arena, informasi ini diketahui dari CEO EA Andrew Wilson. Dia menuturkan, Apex Legends akan hadir  untuk perangkat mobile pada tahun fiskal 2021.

"Dengan pertumbuhan pemain yang mencapai 70 juta, kami fokus untuk mengembangkannya ke mobile platform  dan wilayah baru, kami juga akan meluncurkan program kompetisi yang akan dibagi detailnya segera,'' tutur Andrew.

Perlu diketahui, tahun fiskal 2021 akan dimulai pada 1 Oktober 2020, sehingga besar kemungkinan game ini tidak akan hadir sebelum akhir tahun depan.

Namun, belum dapat dipastikan kapan game ini akan rilis sebab tahun fiskal 2021 sendiri baru berakhir pada 30 September 2021. Karenanya, pemain Apex Legeds yang ingin mencoba game ini di perangkat mobile harus bersabar.

Ekspansi Apex Legends ke perangkat mobile diketahui dari laporan keuangan tahunan perusahaan. Dikeutip dari Polygon, EA juga menyasar pasar Tiongkok.

"Kami sedang dalam tahap negosiasi tingkat lanjut untuk membawa Apex Legends ke Tiongkok dan perangkat mobile. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut usai negosiasi selesai,'' tulis EA dalam laporanya.

Lewat laporan itu pula diketahui game ini merupakan salah satu produk yang berhasil membawa nilai positif bagi EA.

Menurut penerbit game asal Amerika Serikat tersebut, Apex Legends dengan mudah menjadi franchise dengan pertempuran paling cepat untuk perusahaan.



Kian Populer, Apex Legends Siap Dipertandingkan untuk Esports

Apex Legends

Kepopuleran Apex Legends harus diakui tengah meroket. Berdasarkan laporan terakhir, sudah ada 50 juta pemain yang mendaftar game ini dibulan pertama kehadirannya.

Menyusul kepopulerannya, dikutip dari The Verge, game ini dilaporkan siap menjangkau ranah esports. Alasannya, sejumlah tim esports dilaporkan sudah membentuk tim Apex Legends.

Beberapa tim diketahui sudah membentuk tim Apex Legends adalah TSM, 100 Thieves, Gen.G, dan NRG. Hal lain yang mengagetkan adalah divisi dari Team Liquid yang beralih dari Call of Duty ke Apex Legends.

Keputusan untuk pindah ke Apex Legends, menurut Team Liquid, disebabkan tidak adanya kompetisi Call of Duty: Blackout yang digelar.

Perlu diketahui, kebanyakan tim yang beralih ke Apex Legends memang berasal dari game lain. Sekedar informasi, Respawn selaku pengembang Apex Legends memang berasal dari game lain.

Sekedar informasi, Respawn selaku pengembang Apex Legends memang pernah mengungkapkan rencananya untuk mendukung game ini sebagai esports. Kendati demikian, tidak banyak informasi detail terkait hal tersebut.

Meski belum detail, pertumbuhan Apex Legends sebagai game yang masuk dalam kategori esports memang tidak dapat lepas dari peran pengembang dan kompetisi yang digelar.

Alasannya seperti Fortnite, game ini sebelumnya tidak memiliki pemain profesional, tapi dengan adanya kompetisi resmi, pemain pro untuk game ini mulai bermunculan.


Dalam Sebulan, Apex Legends Kantongi 50 Juta Pemain

Apex Legends

Apex Legends harus diakui tengah menjadi salah sat game yang menjadi sorotan pada tahun ini. Bagaimana tidak, dalam sebulan setelah perilisannya, game battle royale ini sudah mengantongi 50 juta pemain!

Informasi ini, seperti dikutip Ubergizmo, disampaikan di akun Twitter resmi Apex Legends.

"Kami sangat terkesima dengan dukungan kalian dan tidak sabar ingin memperlihatkan apa yang kami persiapkan beirkutnya,'' ujar Respawn Entertainment selaku pengembang Apex Legends.

Seperti dikethaui, Apex Legends resmi diluncurkan EA pada 4 Februari 2019 untuk Playstation 4, Xbox one, dan PC.

Jika momentum ini terus bertahan, bisa jadi Apex Legends akan menjadi rival Fortnite.

Game yang dikembangkan oleh Respawn Entertainment tersebut juga menjadi populer di kalangan streamer Twitch yang paling banyak di tonton.

Setelah sukses dengan seri Titanfall, memang tampaknya Respawn Entertainment peruntungan beradu ke game battle royale yang sedang naik daun belakangan ini.

CEO Respawn Entertainment, Vince Zampella mengatakan bahwa pencapaian ini benar-benar luar biasa.

"Kami telah melakukan serangkaian uji coba, perdebatan, dan akhirnya sampai pada titik dimaa kami merasakan magic. Kami tahu akan berisiko mengambil franchise ke arah ini, game free-to-play. Tapi kami jatuh cinta dengan Apex Legends dan ingin orang lain untuk memainkannya juga,'' kata Zampella.

Pencapaian ini pun merupakan kabar bagus bagi EA, karena penjualan mereka dari game Battlefield V sebelumnya yang di luar ekspektasi.

Sekedar diketahui, awal pekan ini, sahamnya merosot karena kehilangan target pendapat untuk kuartal tersebut.